Tips Iklan di Facebook

Di artikel ini, kamu akan belajar tentang Facebook Ads hack dan tips iklan di Facebook yang harus diperhatikan dalam proses optimasi.
Asa Adiningsih
September 8, 2022
9
min read

Mau Belajar

Digital Marketing

?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
DAFTAR FULL PROGRAMCOBA COURSE GRATIS

Overview

Banyak hal yang menentukan sukses atau tidaknya sebuah campaign ads. Ada tips iklan di Facebook yang bisa diikuti pemula tidak, ya? Tenang, panduan ini secara lengkap membantumu optimasi iklan lewat 7 cara mudah. Yuk, simak artikel ini sampai tuntas!

Di artikel ini, kita akan membahas Facebook hacks serta tips dan trik yang bisa kamu aplikasikan ke campaign-mu. 

Apa itu Facebook Ads Hack? 

Terkadang, menjalankan campaign iklan terasa seperti sebuah seni, kamu butuh nalar dan pengalaman. Karena, banyak hal yang menentukan sukses atau tidaknya sebuah campaign. Setting awal yang bagus tanpa optimasi berkala bisa membuat hasil campaign-mu stagnan.

Bagi pemula, jangan khawatir, di sini kamu akan menemukan kumpulkan hacks, atau tips dan trik yang bisa kamu ikuti dengan cepat dan mudah supaya performa campaign bisa meningkat. 

Tips dan trik ini akan membantumu yang masih meraba-raba untuk menumbuhkan sense dalam Facebook Ads. Supaya lebih mudah dipahami, kita akan bahas tiap tahap setup dan optimasi campaign. Let’s go!

Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada saat Setting Campaign

Tahap setup campaign ini krusial. Meskipun masih bisa dioptimasi, siapa yang tidak senang melihat campaign auto sukses dengan ROAS tinggi? 

Sebenarnya, hal yang terpenting saat setting campaign adalah mencocokkannya dengan objektif. Hal ini tidak berhenti di setting campaign objective, karena ada banyak dimensi lain yang harus “cocok” dengan apa yang akan kamu kejar di campaign-mu, antara lain:

  1. Cocokkan campaign objective dengan kejaran

Ya, ini sangat penting. Contoh, seorang klien meminta untuk meningkatkan jumlah transaksi. Secara langsung dipilihlah objektif Conversion dengan tujuan website. Selang beberapa waktu, hasil campaign tidak bagus, dan klien tidak merasakan perubahan signifikan. 

Setelah dikaji ulang, ternyata customers klien ini tidak suka belanja di website dan lebih suka belanja via chat karena sifat produknya. 

Di kondisi ini, objektif yang benar adalah Messages. Campaign Conversion dimatikan, dan setup campaign Messages dengan tujuan WhatsApp. Transaksi online dari social media klien kemudian meningkat hampir 3x lipat. 

Tipsnya adalah perhatikan kondisi dan kejaranmu, dan meluangkan waktu untuk benar-benar memikirkan objektif campaign yang paling cocok supaya hasil campaign memenuhi target.

  1. Perhatikan Optimization for Delivery & Event Type

Di level adset, kamu bisa set optimization for delivery, yang akan jadi pemandu bagi machine learning Facebook untuk menampilkan iklan ke target terbaik. Fun fact: ini super berguna untuk yang berjualan di platform e-commerce. Gunakan fitur ini untuk tiering objective, misalnya kamu butuh traffic besar untuk satu produk baru, maka pilih optimization conversion event dengan event type view content. Pelajari semua optimization delivery & event type untuk setting campaign yang mumpuni.

  1. Temukan audiensmu dengan tool Audience Insights

Per Juli 2021, tool Audience Insight berubah menjadi Insight Meta Business Suites. Tool ini bisa diakses via Business Suite > Insights. Gunanya adalah untuk melihat audience saat-ini & audience potensial via metrik dan grafik. 

Tipsnya adalah untuk melihat audience saat-ini yang di-break-down berdasarkan demografi (gender, umur, lokasi) dan interest

Untuk campaign pertama dengan brand, lihatlah existing organic audience-nya siapa. Jika ternyata brand ini punya mayoritas audience Perempuan dengan umur 23-34 tahun domisili Jakarta dan Bandung, maka jadikanlah mereka audience pertamamu, karena kans untuk mereka reseptif terhadap iklanmu lebih besar. 

Audience Insights juga berguna saat optimasi campaign, terutama di bagian audience potensial yang menyertakan interest topic potensial audience-mu.

Contoh audience insight di Meta Business Suite.
Contoh audience insight di Meta Business Suite.
Contoh audience insight di Meta Business Suite.
Contoh metrics audience di Meta Business Suite.
  1. Targeting Spesifik vs Luas

Ada dua aliran targeting: yang pertama, targeting super sempit + spesifik; dan yang kedua, targeting luas + broad. Yang harus dipilih adalah targeting mana yang menghasilkan results terbaik. 

Tipsnya adalah untuk memulai dengan targeting luas, contohnya Pria umur 21-65+ dengan optimasi Add to Cart, berikan machine Facebook kebebasan di awal. Kemudian evaluasi hasil campaign, lalu optimasi audience menjadi lebih spesifik. 

Gunakan tool “breakdown” di Ads Manager untuk melihat mesin Facebook menghabiskan budget kita di audience mana. Misalnya, breakdown by age dan jika budget habis dan Add to Cart terbanyak datang dari audience Pria umur 35-44, maka optimasilah campaign untuk menarget mereka. 

Cara targeting iklan di Facebook Ad.
  1. Geotargeting yang tepat sasaran 

Sama pentingnya dengan target demografi, adalah target geografi (geotargeting). Facebook Ads memungkinkan kamu untuk menarget orang yang tinggal di, baru-baru ini ada di, kedua-duanya, dan juga orang yang sedang berlibur/traveling ke sebuah lokasi tertentu

Tipsnya adalah untuk beriklan secara lokal jika kamu ingin stabilitas hasil, dan beriklan di lokasi yang berbeda dari target lokasi lokal saat kamu ingin ekspansi dan cari audiens baru. Misalnya, tokomu di Jakarta, tapi ada potensial audiens di sekitar Tangerang. 

Tips kedua, perhatikan kondisi! Jika kamu mengiklankan toko bakpia pathok, maka sebaiknya kamu target orang yang sedang berlibur dan traveling ke Yogyakarta. Geotargeting yang tepat membuat kans conversion lebih besar dan menghemat budget.

  1. Pisahkan audiens prospecting vs retargeting

Ada 3 alasan utama untuk selalu mengikuti tips ini: 

  • Pertama, untuk menghindari audience overlap dan targeting yang tidak berarti. 
  • Kedua, mereka punya KPI yang berbeda, jadi memisahkannya membantumu untuk lebih mudah membaca hasil campaign
  • Ketiga, optimization delivery untuk 2 audience ini biasanya berbeda, misalnya sekadar Add to Cart untuk prospecting vs purchase untuk retargeting. Jika ada dua optimization delivery di dalam 1 campaign, Facebook cenderung mengejar optimization delivery yang lebih gampang dipenuhi, sehingga amount spent akan timpang ke adset audiens prospecting dibanding retargeting

Selalu pisahkan audiens prospecting dari retargeting dalam 2 campaign yang berbeda kecuali budget amat terbatas. Tips tambahan, jika terpaksa menyatukannya, pilih optimization delivery yang sama untuk kedua adset

  1. Exclude audience yang sudah pernah convert

Tips ini cukup jelas, kita tidak mau audiens retargeting kita untuk dapat iklan yang ditujukan untuk audiens prospecting karena itu boros budget. Karena audiens prospecting vs retargeting sudah dipisahkan, pastikan untuk exclude audiens retargeting dari adset prospecting

Kita bisa exclude audience di level adset bagian custom audiences dan input audience yang mau di-exclude. Disarankan untuk menggunakan audience yang sudah pernah purchase ataupun add to cart, tergantung kebutuhan.

{{COMPONENT_IDENTIFIER}}

7 Tips Mengoptimalkan Iklan Facebook

Campaign sudah berjalan sekitar 1 minggu, hasil awal sudah keluar. Dari hasil tersebut, tentukan next action! Biasanya ada 3 jenis results yang harus kamu hadapi: Pertama, hasilnya sangat bagus dan sesuai KPI. Kedua, hasilnya oke, tapi kamu merasa seperti KPI-nya masih bisa naik lagi. Ketiga, hasil campaign dibawah KPI. Saat dihadapkan dengan situasi 2 dan 3, kamu harus mengoptimalkan campaign dan iklanmu.

Ada banyak cara untuk optimasi iklan, dan selalu ada trend digital baru yang bisa kita ikuti. Berikut 7 tips untuk mengoptimalkan campaign di tahun 2022.

  1. Gunakan format carousel dan collection untuk menampilkan produk

Kalau kamu belum pernah coba, cobalah sekarang. Ads dengan format carousel dan collection, terutama yang disambungkan dengan katalog, adalah cara yang bagus untuk meningkatkan conversion rate. Hal ini karena audience bisa langsung melihat seleksi dan harga produk.

Contoh format carousel dan collection untuk optimasi iklan Facebook.
Pilihan format collection di Facebook ad.
  1. Manfaatkan custom audience dalam optimasi

Kamu bisa membuat banyak jenis audiens di ads manager; audience dari Instagram, dari Website, yang sudah pernah Purchase, audience dari customer database, audience Lookalike 1-10%. Ada banyak sekali kemungkinan untuk mengganti audience jadi yang lain saat optimasi iklan. Lakukanlah eksplorasi audiens sampai akhirnya kamu menemukan yang hasilnya bagus.

  1. Coba placement Reels only

Tahun 2022 ini, Meta sedang mendorong fitur Reels seperti di Facebook, tapi yang paling terasa di Instagram. Secara organik, reach dari Reels juga lebih besar daripada Feed dan menyaingi Stories. Ada banyak kans untuk brand-mu ditemukan via Reels. Jadi, cobalah placement Reels Only! CPM Reels relatif rendah, dan konten berupa short video cocok digunakan di berbagai macam industri.

Tips di sini adalah untuk membuat konten iklan Reels yang menghibur, dan tidak terlalu hard-selling. Karena inilah daya tarik dari short videos

Optimasi iklan Facebook dengan format Reels.
  1. Perhatikan frekuensi dari iklan

Frekuensi adalah metrik estimasi rata-rata berapa kali 1 orang melihat iklan kamu. Angka yang bagus adalah 1-2, sedangkan nilai yang terhitung tinggi akan berbeda setiap bisnis. Untuk produk dengan harga mahal seperti barang branded dan properti masih cukup berjalan optimal dengan range frekuensi 6 - 10. 

Namun untuk produk yang high retention seperti skincare dan baju sebaiknya segera optimasi jika frekuensi sudah menyentuh angka 3. Bayangkan dapat iklan yang sama 5x sehari, kamu pasti akan jenuh dan auto-skip ke story selanjutnya. Jika frekuensi terlalu tinggi, performa iklan bisa mengalami penurunan akibat jenuhnya audiens melihat iklan. 

Frekuensi tergantung dari jumlah audiens, budget, dan jadwal tayang iklanmu. Jadi cobalah temukan keseimbangan yang optimal antar 3 faktor ini, supaya angka frekuensi tidak terlalu tinggi.

  1. Intip kompetitormu 

Hack ini akan berguna sepanjang masa: selalu cek kompetitor secara berkala. Kamu bisa belajar banyak dari mereka. Ingatlah prinsip amati-tiru-modifikasi, atau kamu juga bisa belajar dari kesalahan mereka. Memperhatikan industri dan kompetitor adalah soft skill yang harus dimiliki seorang digital marketer, karena dari sinilah kamu bisa menumbuhkan naluri dalam “seni” beriklan. 

Tipsnya adalah selain memantau aktivitas organik mereka di media sosial, kamu juga bisa mengamati apa yang sedang mereka lakukan dari sisi iklan. Kamu bisa menggunakan fitur Facebook Ad Library yang kamu temukan dengan cara buka Facebook page kompetitor, scroll down dan klik “page transparency”, klik “go to ad library”.

  1. Ikuti tren kreatif dan variasikan konten iklan

Kalau diperhatikan di tahun 2022 dan prediksi ke depannya, tren kreatif yang menjual adalah bukan yang berformat hard-selling lagi. Maraknya TikTok sebagai platform entertainment dan shopping membawa customer behavior baru: online shopping entertainment

Konten yang terlalu “dingin” dan hard-selling di industri yang kreatif seperti fashion, footwear, dan beauty mulai kalah dengan konten iklan yang menghibur seperti review dari KOL, user generated content, dan easy-to-consume education content. Cobalah membuat konten ads yang tidak hanya menampilkan, tapi juga menghibur. 

Tapi bukan berarti konten gaya “klasik” sudah mati di 2022. Variasikan jenis kontenmu dan lakukan testing di audiens yang berbeda untuk memenuhi preferensi dan selera konten orang yang berbeda-beda. 

  1. Testing is King

A/B testing berguna untuk menentukan apa yang berhasil dan tidak, dan di antara yang berhasil, mana yang paling bagus. A/B testing dilakukan dengan menentukan 1 variabel yang akan dites, dengan variabel lain dibuat tetap. Misalnya testing konten ads tanggal kembar dengan visual diskon XX% vs visual diskon up to Rp.XX. 

Banyak hal lain yang bisa di-A/B testing, seperti: 

  • Copywriting (termasuk CTA)
  • Konten (isi dari image, video, etc)
  • Format ads (single image vs video, carousel vs collection, etc)
  • Placement
  • Target demografi dan geografi

Dengan banyak melakukan A/B testing, setting campaign di masa depan bisa jadi lebih mudah, karena kamu tahu apa yang sudah berhasil dan gagal. 

Penutup

“Di situ lah seni nya….”, adalah kalimat yang sering kita dengar waktu masih jadi anak baru di kantor. Terdengar seperti hal yang tidak pasti, tapi lama lama mengerti karena memang membuat campaign dan mengoptimasi itu seperti sebuah seni. 

Dari kesimpulan di atas, ada 7 tips yang membantu dalam setting campaign:

  1. Cocokkan campaign objective dengan kejaran
  2. Perhatikan optimization for delivery dan event type
  3. Temukan audiensmu dengan tool audience insight
  4. Targeting spesifik vs luas
  5. Geotargeting yang tepat sasaran
  6. Pisahkan audience prospecting vs retargeting
  7. Exclude audience yang sudah pernah convert

Dan 7 tips untuk mengoptimalkan iklan Facebook: 

  1. Gunakan format carousel dan collection untuk menampilkan produk
  2. Manfaatkan custom audience dalam optimasi
  3. Coba placement Reels Only
  4. Perhatikan frekuensi dari iklan
  5. Intip kompetitormu
  6. Ikuti tren kreatif dan variasikan konten iklan
  7. Testing is King!

Dengan hacks dan tips & trik ini, semoga kamu bisa mendapatkan ide untuk campaign dan optimasi yang bisa dieksekusi dengan relatif cepat dan mudah. Hack mana yang akan kamu gunakan untuk campaign-mu? Selamat mencoba!

Asa Adiningsih
Asa works as a growth consultant for local brands who wants to grow their revenue through digital marketing. Outside of her work, she spends her salary on gacha games & baking ingredients.

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!

Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program: Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion. Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)

Artikel Lainnya

Mau belajar

Digital Marketing

?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!
Daftar Isi

Mulai karirmu dalam

Digital Marketing

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

Mau Belajar

Digital Marketing

?

Belajar di RevoU! Dapatkan skill digital paling in-demand langsung dari praktisi terbaik di bidangnya. Kelas online 100% LIVE, 1:1 career coaching, dan akses ke Community Hub dengan 6000+ member selamanya untuk support perkembangan karir kamu!

DAFTAR FULL PROGRAM

Mau Belajar

Digital Marketing

?

Tips Iklan di Facebook

Di artikel ini, kamu akan belajar tentang Facebook Ads hack dan tips iklan di Facebook yang harus diperhatikan dalam proses optimasi.
Asa Adiningsih
September 8, 2022
9
min read

Overview

Banyak hal yang menentukan sukses atau tidaknya sebuah campaign ads. Ada tips iklan di Facebook yang bisa diikuti pemula tidak, ya? Tenang, panduan ini secara lengkap membantumu optimasi iklan lewat 7 cara mudah. Yuk, simak artikel ini sampai tuntas!

Di artikel ini, kita akan membahas Facebook hacks serta tips dan trik yang bisa kamu aplikasikan ke campaign-mu. 

Apa itu Facebook Ads Hack? 

Terkadang, menjalankan campaign iklan terasa seperti sebuah seni, kamu butuh nalar dan pengalaman. Karena, banyak hal yang menentukan sukses atau tidaknya sebuah campaign. Setting awal yang bagus tanpa optimasi berkala bisa membuat hasil campaign-mu stagnan.

Bagi pemula, jangan khawatir, di sini kamu akan menemukan kumpulkan hacks, atau tips dan trik yang bisa kamu ikuti dengan cepat dan mudah supaya performa campaign bisa meningkat. 

Tips dan trik ini akan membantumu yang masih meraba-raba untuk menumbuhkan sense dalam Facebook Ads. Supaya lebih mudah dipahami, kita akan bahas tiap tahap setup dan optimasi campaign. Let’s go!

Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada saat Setting Campaign

Tahap setup campaign ini krusial. Meskipun masih bisa dioptimasi, siapa yang tidak senang melihat campaign auto sukses dengan ROAS tinggi? 

Sebenarnya, hal yang terpenting saat setting campaign adalah mencocokkannya dengan objektif. Hal ini tidak berhenti di setting campaign objective, karena ada banyak dimensi lain yang harus “cocok” dengan apa yang akan kamu kejar di campaign-mu, antara lain:

  1. Cocokkan campaign objective dengan kejaran

Ya, ini sangat penting. Contoh, seorang klien meminta untuk meningkatkan jumlah transaksi. Secara langsung dipilihlah objektif Conversion dengan tujuan website. Selang beberapa waktu, hasil campaign tidak bagus, dan klien tidak merasakan perubahan signifikan. 

Setelah dikaji ulang, ternyata customers klien ini tidak suka belanja di website dan lebih suka belanja via chat karena sifat produknya. 

Di kondisi ini, objektif yang benar adalah Messages. Campaign Conversion dimatikan, dan setup campaign Messages dengan tujuan WhatsApp. Transaksi online dari social media klien kemudian meningkat hampir 3x lipat. 

Tipsnya adalah perhatikan kondisi dan kejaranmu, dan meluangkan waktu untuk benar-benar memikirkan objektif campaign yang paling cocok supaya hasil campaign memenuhi target.

  1. Perhatikan Optimization for Delivery & Event Type

Di level adset, kamu bisa set optimization for delivery, yang akan jadi pemandu bagi machine learning Facebook untuk menampilkan iklan ke target terbaik. Fun fact: ini super berguna untuk yang berjualan di platform e-commerce. Gunakan fitur ini untuk tiering objective, misalnya kamu butuh traffic besar untuk satu produk baru, maka pilih optimization conversion event dengan event type view content. Pelajari semua optimization delivery & event type untuk setting campaign yang mumpuni.

  1. Temukan audiensmu dengan tool Audience Insights

Per Juli 2021, tool Audience Insight berubah menjadi Insight Meta Business Suites. Tool ini bisa diakses via Business Suite > Insights. Gunanya adalah untuk melihat audience saat-ini & audience potensial via metrik dan grafik. 

Tipsnya adalah untuk melihat audience saat-ini yang di-break-down berdasarkan demografi (gender, umur, lokasi) dan interest

Untuk campaign pertama dengan brand, lihatlah existing organic audience-nya siapa. Jika ternyata brand ini punya mayoritas audience Perempuan dengan umur 23-34 tahun domisili Jakarta dan Bandung, maka jadikanlah mereka audience pertamamu, karena kans untuk mereka reseptif terhadap iklanmu lebih besar. 

Audience Insights juga berguna saat optimasi campaign, terutama di bagian audience potensial yang menyertakan interest topic potensial audience-mu.

Contoh audience insight di Meta Business Suite.
Contoh audience insight di Meta Business Suite.
Contoh audience insight di Meta Business Suite.
Contoh metrics audience di Meta Business Suite.
  1. Targeting Spesifik vs Luas

Ada dua aliran targeting: yang pertama, targeting super sempit + spesifik; dan yang kedua, targeting luas + broad. Yang harus dipilih adalah targeting mana yang menghasilkan results terbaik. 

Tipsnya adalah untuk memulai dengan targeting luas, contohnya Pria umur 21-65+ dengan optimasi Add to Cart, berikan machine Facebook kebebasan di awal. Kemudian evaluasi hasil campaign, lalu optimasi audience menjadi lebih spesifik. 

Gunakan tool “breakdown” di Ads Manager untuk melihat mesin Facebook menghabiskan budget kita di audience mana. Misalnya, breakdown by age dan jika budget habis dan Add to Cart terbanyak datang dari audience Pria umur 35-44, maka optimasilah campaign untuk menarget mereka. 

Cara targeting iklan di Facebook Ad.
  1. Geotargeting yang tepat sasaran 

Sama pentingnya dengan target demografi, adalah target geografi (geotargeting). Facebook Ads memungkinkan kamu untuk menarget orang yang tinggal di, baru-baru ini ada di, kedua-duanya, dan juga orang yang sedang berlibur/traveling ke sebuah lokasi tertentu

Tipsnya adalah untuk beriklan secara lokal jika kamu ingin stabilitas hasil, dan beriklan di lokasi yang berbeda dari target lokasi lokal saat kamu ingin ekspansi dan cari audiens baru. Misalnya, tokomu di Jakarta, tapi ada potensial audiens di sekitar Tangerang. 

Tips kedua, perhatikan kondisi! Jika kamu mengiklankan toko bakpia pathok, maka sebaiknya kamu target orang yang sedang berlibur dan traveling ke Yogyakarta. Geotargeting yang tepat membuat kans conversion lebih besar dan menghemat budget.

  1. Pisahkan audiens prospecting vs retargeting

Ada 3 alasan utama untuk selalu mengikuti tips ini: 

  • Pertama, untuk menghindari audience overlap dan targeting yang tidak berarti. 
  • Kedua, mereka punya KPI yang berbeda, jadi memisahkannya membantumu untuk lebih mudah membaca hasil campaign
  • Ketiga, optimization delivery untuk 2 audience ini biasanya berbeda, misalnya sekadar Add to Cart untuk prospecting vs purchase untuk retargeting. Jika ada dua optimization delivery di dalam 1 campaign, Facebook cenderung mengejar optimization delivery yang lebih gampang dipenuhi, sehingga amount spent akan timpang ke adset audiens prospecting dibanding retargeting

Selalu pisahkan audiens prospecting dari retargeting dalam 2 campaign yang berbeda kecuali budget amat terbatas. Tips tambahan, jika terpaksa menyatukannya, pilih optimization delivery yang sama untuk kedua adset

  1. Exclude audience yang sudah pernah convert

Tips ini cukup jelas, kita tidak mau audiens retargeting kita untuk dapat iklan yang ditujukan untuk audiens prospecting karena itu boros budget. Karena audiens prospecting vs retargeting sudah dipisahkan, pastikan untuk exclude audiens retargeting dari adset prospecting

Kita bisa exclude audience di level adset bagian custom audiences dan input audience yang mau di-exclude. Disarankan untuk menggunakan audience yang sudah pernah purchase ataupun add to cart, tergantung kebutuhan.

{{COMPONENT_IDENTIFIER}}

7 Tips Mengoptimalkan Iklan Facebook

Campaign sudah berjalan sekitar 1 minggu, hasil awal sudah keluar. Dari hasil tersebut, tentukan next action! Biasanya ada 3 jenis results yang harus kamu hadapi: Pertama, hasilnya sangat bagus dan sesuai KPI. Kedua, hasilnya oke, tapi kamu merasa seperti KPI-nya masih bisa naik lagi. Ketiga, hasil campaign dibawah KPI. Saat dihadapkan dengan situasi 2 dan 3, kamu harus mengoptimalkan campaign dan iklanmu.

Ada banyak cara untuk optimasi iklan, dan selalu ada trend digital baru yang bisa kita ikuti. Berikut 7 tips untuk mengoptimalkan campaign di tahun 2022.

  1. Gunakan format carousel dan collection untuk menampilkan produk

Kalau kamu belum pernah coba, cobalah sekarang. Ads dengan format carousel dan collection, terutama yang disambungkan dengan katalog, adalah cara yang bagus untuk meningkatkan conversion rate. Hal ini karena audience bisa langsung melihat seleksi dan harga produk.

Contoh format carousel dan collection untuk optimasi iklan Facebook.
Pilihan format collection di Facebook ad.
  1. Manfaatkan custom audience dalam optimasi

Kamu bisa membuat banyak jenis audiens di ads manager; audience dari Instagram, dari Website, yang sudah pernah Purchase, audience dari customer database, audience Lookalike 1-10%. Ada banyak sekali kemungkinan untuk mengganti audience jadi yang lain saat optimasi iklan. Lakukanlah eksplorasi audiens sampai akhirnya kamu menemukan yang hasilnya bagus.

  1. Coba placement Reels only

Tahun 2022 ini, Meta sedang mendorong fitur Reels seperti di Facebook, tapi yang paling terasa di Instagram. Secara organik, reach dari Reels juga lebih besar daripada Feed dan menyaingi Stories. Ada banyak kans untuk brand-mu ditemukan via Reels. Jadi, cobalah placement Reels Only! CPM Reels relatif rendah, dan konten berupa short video cocok digunakan di berbagai macam industri.

Tips di sini adalah untuk membuat konten iklan Reels yang menghibur, dan tidak terlalu hard-selling. Karena inilah daya tarik dari short videos

Optimasi iklan Facebook dengan format Reels.
  1. Perhatikan frekuensi dari iklan

Frekuensi adalah metrik estimasi rata-rata berapa kali 1 orang melihat iklan kamu. Angka yang bagus adalah 1-2, sedangkan nilai yang terhitung tinggi akan berbeda setiap bisnis. Untuk produk dengan harga mahal seperti barang branded dan properti masih cukup berjalan optimal dengan range frekuensi 6 - 10. 

Namun untuk produk yang high retention seperti skincare dan baju sebaiknya segera optimasi jika frekuensi sudah menyentuh angka 3. Bayangkan dapat iklan yang sama 5x sehari, kamu pasti akan jenuh dan auto-skip ke story selanjutnya. Jika frekuensi terlalu tinggi, performa iklan bisa mengalami penurunan akibat jenuhnya audiens melihat iklan. 

Frekuensi tergantung dari jumlah audiens, budget, dan jadwal tayang iklanmu. Jadi cobalah temukan keseimbangan yang optimal antar 3 faktor ini, supaya angka frekuensi tidak terlalu tinggi.

  1. Intip kompetitormu 

Hack ini akan berguna sepanjang masa: selalu cek kompetitor secara berkala. Kamu bisa belajar banyak dari mereka. Ingatlah prinsip amati-tiru-modifikasi, atau kamu juga bisa belajar dari kesalahan mereka. Memperhatikan industri dan kompetitor adalah soft skill yang harus dimiliki seorang digital marketer, karena dari sinilah kamu bisa menumbuhkan naluri dalam “seni” beriklan. 

Tipsnya adalah selain memantau aktivitas organik mereka di media sosial, kamu juga bisa mengamati apa yang sedang mereka lakukan dari sisi iklan. Kamu bisa menggunakan fitur Facebook Ad Library yang kamu temukan dengan cara buka Facebook page kompetitor, scroll down dan klik “page transparency”, klik “go to ad library”.

  1. Ikuti tren kreatif dan variasikan konten iklan

Kalau diperhatikan di tahun 2022 dan prediksi ke depannya, tren kreatif yang menjual adalah bukan yang berformat hard-selling lagi. Maraknya TikTok sebagai platform entertainment dan shopping membawa customer behavior baru: online shopping entertainment

Konten yang terlalu “dingin” dan hard-selling di industri yang kreatif seperti fashion, footwear, dan beauty mulai kalah dengan konten iklan yang menghibur seperti review dari KOL, user generated content, dan easy-to-consume education content. Cobalah membuat konten ads yang tidak hanya menampilkan, tapi juga menghibur. 

Tapi bukan berarti konten gaya “klasik” sudah mati di 2022. Variasikan jenis kontenmu dan lakukan testing di audiens yang berbeda untuk memenuhi preferensi dan selera konten orang yang berbeda-beda. 

  1. Testing is King

A/B testing berguna untuk menentukan apa yang berhasil dan tidak, dan di antara yang berhasil, mana yang paling bagus. A/B testing dilakukan dengan menentukan 1 variabel yang akan dites, dengan variabel lain dibuat tetap. Misalnya testing konten ads tanggal kembar dengan visual diskon XX% vs visual diskon up to Rp.XX. 

Banyak hal lain yang bisa di-A/B testing, seperti: 

  • Copywriting (termasuk CTA)
  • Konten (isi dari image, video, etc)
  • Format ads (single image vs video, carousel vs collection, etc)
  • Placement
  • Target demografi dan geografi

Dengan banyak melakukan A/B testing, setting campaign di masa depan bisa jadi lebih mudah, karena kamu tahu apa yang sudah berhasil dan gagal. 

Penutup

“Di situ lah seni nya….”, adalah kalimat yang sering kita dengar waktu masih jadi anak baru di kantor. Terdengar seperti hal yang tidak pasti, tapi lama lama mengerti karena memang membuat campaign dan mengoptimasi itu seperti sebuah seni. 

Dari kesimpulan di atas, ada 7 tips yang membantu dalam setting campaign:

  1. Cocokkan campaign objective dengan kejaran
  2. Perhatikan optimization for delivery dan event type
  3. Temukan audiensmu dengan tool audience insight
  4. Targeting spesifik vs luas
  5. Geotargeting yang tepat sasaran
  6. Pisahkan audience prospecting vs retargeting
  7. Exclude audience yang sudah pernah convert

Dan 7 tips untuk mengoptimalkan iklan Facebook: 

  1. Gunakan format carousel dan collection untuk menampilkan produk
  2. Manfaatkan custom audience dalam optimasi
  3. Coba placement Reels Only
  4. Perhatikan frekuensi dari iklan
  5. Intip kompetitormu
  6. Ikuti tren kreatif dan variasikan konten iklan
  7. Testing is King!

Dengan hacks dan tips & trik ini, semoga kamu bisa mendapatkan ide untuk campaign dan optimasi yang bisa dieksekusi dengan relatif cepat dan mudah. Hack mana yang akan kamu gunakan untuk campaign-mu? Selamat mencoba!

Asa Adiningsih
Asa works as a growth consultant for local brands who wants to grow their revenue through digital marketing. Outside of her work, she spends her salary on gacha games & baking ingredients.
Menu