Overview
Kenali apa itu product manager serta tiga aspek terkait product management: user, bisnis, dan teknologi.
Bagi sebagian orang, posisi Product Manager dalam perusahaan barangkali terdengar masih asing.
Sebagian lainnya mungkin justru beranggapan bahwa role ini setara dengan level manager pada umumnya.
Padahal, seorang Product Manager berhubungan dengan seseorang yang menjalankan proses manajemen sebuah produk agar nantinya produk tersebut bisa diterima, digunakan dengan baik, bahkan disukai penggunanya.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud Product Manager? Dari mana role tersebut berasal? Agar mendapatkan pemahaman lebih jelas, simak artikel berikut ini.
Apa itu Product Manager?
Product Manager adalah sebuah fungsi dalam organisasi yang bertanggung jawab dalam proses hulu-hilir sebuah produk dan keberhasilan produk tersebut. Hal ini mencakup proses perencanaan, produksi, hingga pemasaran sebuah produk.
Seorang Product Manager diharuskan mengembangkan produk yang layak, relevan, dan berharga sesuai kebutuhan pengguna. Di samping itu, role ini harus melakukan pengoptimalan produk dengan tetap memaksimalkan keuntungan atas investasi.
Mengingat pembuatan sebuah produk akan melibatkan banyak pihak dalam sebuah organisasi, Product Manager diharuskan menjadi “center of communication” yang nantinya akan menerjemahkan “bahasa” dari satu divisi ke divisi lainnya.
Dengan kata lain, Product Manager merupakan jembatan antara tim bisnis, User Experience (UX), dan teknologi.
Seorang Product Manager perlu berpengalaman dalam setidaknya satu bidang dan bersedia mempelajari kedua bidang lain, meski tidak harus menjadi expert di ketiga bidang tersebut.
Bisnis – Product Manager harus terobsesi untuk mengoptimalkan produk guna mencapai tujuan bisnis, yaitu memaksimalkan laba atas investasi.
Teknologi – Menentukan produk yang harus diproduksi mengartikan kamu juga harus mengerti bagaimana proses pembuatan produk tersebut menggunakan berbagai teknologi yang tersedia.
UX – Product Manager juga perlu memperhatikan user experience. Hal ini bukan berarti kamu harus menjadi designer, namun kamu harus paham bagaimana menguji sebuah produk, berbicara dengan user, dan mendapatkan feedback secara langsung.
Apa itu Associate Product Manager?
Dalam lowongan pekerjaan, beberapa perusahaan membuka lowongan untuk role Associate Product Manager. Lalu, apa itu Associate Product Manager? Apakah role ini sama dengan Product Manager pada umumnya?
Associate Product Manager adalah entry-level atau tingkat awal dalam posisi Product Manager.
Seorang Associate Product Manager akan bertanggung jawab untuk mengelola satu atau beberapa sub-produk.
Role ini biasanya berperan mengumpulkan data produk, riset pelanggan, berkoordinasi dengan stakeholder, sekaligus mengembangkan fitur produk baru.
Perlu diketahui bahwa tidak semua perusahaan membutuhkan Associate Product Manager, biasanya perusahaan yang membuka posisi ini yaitu perusahaan yang sudah cukup besar. Bisa juga jika ternyata Product Manager perusahaan tersebut tidak memiliki bandwidth yang cukup dan telah memiliki job desk cukup banyak.
Posisi Product Manager dalam Perusahaan
Agar lebih jauh memahami posisi Product Manager, kamu bisa melihat ilustrasi berikut ini.
Di atas adalah ilustrasi jika suatu perusahaan tidak memiliki Product Manager.
Secara general, akan ada tiga kelompok kunci dalam bisnis perusahaan, yaitu customer, tim bisnis, dan tim developer.
Customer adalah orang yang bersedia membayar waktu, tenaga, dan sumber daya lain yang dikeluarkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya.
Tim bisnis adalah tim yang berfokus untuk memonetisasi barang dan jasa agar mendatangkan laba atau penghasilan bagi perusahaan dalam jangka panjang.
Tim developer terdiri dari engineer dan designer. Tim inilah yang menciptakan sebuah barang dan jasa yang bermakna dan memiliki nilai.
Ketiga kelompok ini memiliki kepentingan masing-masing yang bisa saja saling berbenturan.
- Tim bisnis dengan customer – Customer lebih ingin membeli produk dengan harga murah namun tetap berkualitas. Sementara itu, tim bisnis harus memikirkan keuntungan dan bagaimana agar suatu bisnis bisa bertahan jangka panjang.
- Tim developer dengan customer – Customer juga menginginkan produk terbaik yang lebih praktis demi memenuhi kebutuhannya. Di sisi lain, tim developer bisa saja ingin membangun sebuah aplikasi yang lebih keren dan maju, namun ternyata tidak benar-benar dibutuhkan customer.
- Tim bisnis dengan tim developer– Tujuan utama dari tim bisnis adalah menghasilkan laba atau keuntungan, mereka berharap tim developer mengeluarkan produk yang lebih banyak dan beragam. Namun, tim developer membutuhkan waktu lebih lama agar produk yang dikeluarkan benar-benar stabil dan konsisten dalam melakukan upgrade produk.
Di sinilah peran seorang Product Manager. Dalam ilustrasi di atas, digambarkan bahwa sebuah produk berada di antara tiga kepentingan yang berbeda.
Product Manager menempati semua ruang putih di antara produk itu.
Kamu akan membuat produk terbaik yang diharapkan bisa sesuai dengan keinginan customer, menguntungkan dari segi bisnis, sekaligus membuat tim developer bersemangat membuatnya.
Aspek Dalam Product Management
Aspek dalam Product Manager berkaitan dengan teori di atas.
Dikarenakan menyeimbangkan kebutuhan antara customer, tim developer, dan tim bisnis tidaklah mudah, maka diperlukan pendekatan yang berbeda untuk ketiganya, mulai dari kemampuan, cara kerja, hingga core values.
Terdapat setidaknya 3 aspek Product Manager dengan kepentingan tertentu, yakni sebagai berikut.
#1 Aspek User
Product Manager mengutamakan user agar lebih memahami kebutuhan sekaligus berupaya memecahkan masalah yang dialami oleh user melalui sebuah solusi yang dapat berupa fitur.
Metode yang digunakan cenderung mengarah ke wireframing, focus grouping, dan crowdsourcing.
Hal yang diutamakan antara lain:
- Kecepatan
- Permintaan user
- Melakukan perbaikan pada bug
- Mengulang penggunaan data, seperti kembali menyebarkan survey ke customer
- Memastikan user memahami penggunaan produk
#2 Aspek Bisnis
Seorang Product Manager yang memiliki kecenderungan pada bisnis biasanya akan mengutamakan hal-hal berikut ini:
- Keuntungan
- Fitur kompetitif agar bisa bersaing dengan kompetitor
- Permintaan investor
- Growth
- Kesempatan untuk pengembangan bisnis
#3 Aspek Teknologi
Product Manager harus mempertimbangkan penggunaan teknologi dalam mengimplementasikan solusi yang akan diambil. Kamu harus berdiskusi dengan tim engineering untuk menemukan solusi terbaik untuk pengguna dan yang dapat diimplementasikan secara teknis.
Dalam hal ini, pembuatan produk akan bergantung pada task management, prototyping, dan diagram alur.
Beberapa kecenderungan dalam aspek ini adalah:
- Memastikan bahwa benar-benar tidak ada error yang akan terjadi.
- Ekstensibilitas untuk produk di masa yang akan datang
- Konsisten dengan hal-hal teknis
- Meminimalisasi pekerjaan yang tidak terlalu penting
{{COMPONENT_IDENTIFIER}}
Karakteristik Product Manager yang Baik
Berdasarkan Product Management Club, seorang Product Manager yang baik setidaknya memiliki karakteristik berikut:
#1 Multi-disiplin
Role Product Manager terletak di antara bisnis, teknologi, dan UX. Perlu diingat bahwa Product Manager bukan berarti harus menguasai atau bersikap seimbang pada ketiga dimensi tersebut.
Namun, multi-disiplin mengartikan seorang Product Manager harus setidaknya memahami ketiga bidang itu secara bersamaan agar bisa menjalankan fungsinya secara maksimal, meski mungkin kamu lebih menonjol di salah satu dimensi saja.
#2 Seorang Pemimpin dan Influencer
Pemimpin dalam konteks ini mengacu bahwa kamu harus mengatur jalannya proses pembuatan produk dari awal hingga akhir. Kamu bertanggung jawab penuh untuk memimpin tim yang berhubungan dengan pembuatan produk tersebut.
Lebih dari itu, kamu juga harus menjadi influencer yang memiliki kemampuan menemukan orang-orang hebat dan mengumpulkannya guna menciptakan produk yang sebelumnya telah direncanakan.
#3 Makers
Apa artinya makers dalam Product Manager?
Sederhananya, kamu bisa membuat atau menghasilkan produk nyata dari ide atau konsep yang sudah direncanakan. “Membuat” berarti kamu mencoba memecahkan masalah yang dialami user. Kamu mampu menciptakan sebuah produk yang memenuhi kebutuhan user dan tentunya melakukan hal tersebut dengan tim yang hebat.
#4 Merumuskan Hal yang Tepat
Dalam membuat keputusan, terkadang kita mengetahui bahwa masalah tersebut adalah valid, namun tak jarang kita salah dalam menafsirkan data dan mengambil keputusan.
Untuk menjadi Product Manager yang baik, penting bagi kamu memiliki kemampuan dalam mencari tahu masalah yang tepat dan merumuskan solusi yang bisa dijangkau perusahaan. Setelahnya, fokuslah untuk menyelesaikan hal itu dengan benar.
#5 Memiliki pemikiran Divergen atau Konvergen
Berpikir divergen mengartikan seorang Product Manager yang baik bisa mengeksplorasi segala kemungkinan guna menghasilkan ide atau gagasan-gagasan kreatif dan brilian. Kamu harus bisa melihat dari segala macam sudut pandang berbeda.
Namun lebih dari itu, dalam mencari sebuah solusi kamu juga harus bisa berpikir secara konvergen, yaitu berpikir secara logis dan sistematis berdasarkan fakta atau data yang ada.
Kedua pemikiran ini harus berjalan seimbang dan beriringan. Dengan kata lain, kamu harus bisa menempatkan posisi dimana kamu perlu berpikir secara konvergen atau divergen.
#6 Mempercayai Para Ahli
Product Manager perlu menyadari bahwa kamu tidak berjalan sendiri dan tidak memiliki semua keterampilan untuk membuat sebuah produk. Dibalik produk yang hebat terdapat tim dan jaringan pendukung yang hebat pula.
Oleh sebab itu, sudah seharusnya Product Manager mempercayakan hal-hal yang tidak dikuasai kepada orang lain yang lebih ahli di bidang tersebut. Kamu perlu berkolaborasi penuh dengan orang lain yang memiliki kekuatan di bidang tertentu agar mampu melengkapi kesenjangan pengetahuan.
#7 Mencintai Apa yang Dilakukan
Meski tergolong sederhana, namun Product Manager yang baik sudah seharusnya mencintai apa yang dilakukan, dengan siapa mereka melakukannya, dan mencintai untuk siapa mereka melakukan pekerjaanya.
Saat seorang Product Manager telah membawa emosi tersebut dalam kehidupan sehari-hari, kamu akan lebih mudah dan ringan mengerjakan hal-hal yang menjadi tugasmu dan menjadikan tim lain nyaman bekerja denganmu.
Untuk memahami lebih jauh role Product Manager, kamu bisa mengetahui bagaimana keseharian menjadi Product Manager di artikel Journal RevoU: A Day in the Life of a Product Manager.
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)
Masih ragu? Coba dulu 3 hari, GRATIS
di Full-Stack Trial Class!
Rasakan pengalaman belajar di RevoU Full-Stack Program:
Kelas 100% LIVE, Mini portofolio lewat hands-on assignment, Bimbingan Team Lead & small group discussion.
Kalau cocok, kamu bisa lanjut daftar Full Program dengan kesempatan Fast-Track (skip semua tes seleksi masuk, langsung ke tahap akhir!)